Kolaborasi Hebat, BPMP Sultra Goes to School SMAN 6 Kendari menjadi Tuan Rumah Sosialisasi Literasi Keuangan dan Edukasi oleh BPMP Sultra dan BI
Kendari, 20 Mei 2025, Siswa/i SMAN 6 Kendari mengikuti kegiatan BPMP Sultra Goes To School. Program ini merupakan inisiatif Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mensosialisasikan Gerakan Nasional 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) sekaligus membekali peserta didik dengan pengetahuan seputar literasi keuangan melalui kerja sama dengan Bank Indonesia.
Acara diawali dengan kegiatan Senam Anak Indonesia yang diikuti dengan penuh semangat oleh seluruh peserta. Setelah itu, BPMP Sultra memberikan sosialisasi mengenai "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat", yang disampaikan langsung oleh Kepala BPMP Sultra, Junaiddin Pagala, S.T., M.T. Dalam paparannya, beliau mengajak siswa untuk membiasakan diri dengan tujuh kebiasaan positif, yakni: Bangun Pagi, Beribadah, Gemar Olahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
“Ketujuh kebiasaan ini bukan hanya rutinitas, tapi fondasi dalam membangun karakter anak-anak kita agar tumbuh menjadi generasi yang tangguh, disiplin, dan berjiwa sosial. Ini juga sejalan dengan upaya kita memperkuat Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan,” terang Junaiddin. Sosialisasi ini bertujuan untuk membentuk karakter disiplin, mandiri, dan berintegritas dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti kegiatan ini siswa aktif bertanya dan berdiskusi bersama para narasumber. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi literasi keuangan dari Bank Indonesia, yang menghadirkan tiga narasumber muda yang inspiratif: Hendra Kadir, Muazjabal, dan Hari Baku. Ketiganya hadir membawakan materi yang sangat relevan dan menarik bagi siswa SMA.
Bank Indonesia memberikan materi menarik tentang literasi keuangan, pentingnya mengelola uang dengan bijak, kebiasaan menabung, serta pemahaman tentang sistem perbankan. Para siswa tampak antusias, aktif bertanya, dan berdiskusi bersama narasumber. Sebagai pembicara pertama, Hendra Kadir memaparkan materi tentang ciri-ciri uang asli, cara merawat dan menjaga uang agar tetap layak edar, dan uang rupiah yang masih berlaku namun sudah jarang ditemukan. Penjelasan disampaikan secara interaktif dengan menunjukkan contoh uang asli dan mengajak siswa mengenali fitur keamanannya. Tujuannya, agar siswa tidak hanya menjadi pengguna uang yang cerdas, tetapi juga ikut menjaga simbol negara tersebut.
Berikutnya, Muazjabal berbagi informasi mengenai, sistem pembayaran non-tunai yang kini semakin berkembang, seperti QRIS, ATM, dan Mobile Banking. Manfaat dari penggunaan sistem digital yang lebih praktis dan efisien, terutama dalam transaksi sehari-hari tanpa harus membawa uang tunai atau repot menyiapkan uang kembalian. Dengan gaya penyampaian yang ringan namun padat informasi, materi ini membuka wawasan siswa tentang transformasi dunia keuangan yang kini berbasis teknologi.
Sesi terakhir dibawakan oleh Hari Baku yang memperkenalkan Olimpiade Ekonomi Syariah Nasional, sebuah ajang yang bertujuan untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah di kalangan pelajar, dan mendorong partisipasi aktif siswa dan guru dalam memahami prinsip-prinsip keuangan yang berbasis nilai-nilai Islam. Materi ini sekaligus menjadi motivasi bagi siswa untuk mulai mengeksplorasi dunia ekonomi secara lebih luas dan beragam.
Kepala Sekolah SMAN 6 Kendari, Idham, S.Pd., M.Hum, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kami menyambut baik kehadiran BPMP Sultra dan Bank Indonesia di sekolah kami. Ini bukan hanya memperkuat pembentukan karakter siswa, tetapi juga memperkaya wawasan mereka tentang dunia keuangan yang sangat penting bagi generasi muda,” tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama yang diikuti oleh seluruh peserta, narasumber, dan guru pendamping. Sorot wajah siswa yang ceria dan penuh semangat menjadi cerminan bahwa pendekatan edukatif yang menyenangkan mampu meninggalkan kesan yang mendalam.
Dengan adanya kolaborasi lintas lembaga seperti ini, diharapkan nilai-nilai positif yang diperkenalkan melalui 7 KAIH dan literasi keuangan dapat terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar ilmu akademik, tetapi juga ruang tumbuh bagi karakter, kedisiplinan, dan kecakapan hidup generasi masa depan.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini